Apa Penyebab Anak Gagal dalam Belajar?

Apa Penyebab Anak Gagal dalam Belajar?


Kata kunci dari belajar dan mengajar adalah perubahan. Ya, perubahanlah yang menjadi ukuran apakah seorang anak sudah belajar dan seorang guru atau guru sudah mengajar. Maka setiap langkah guru menuju sekolah, menuju kelas, adalah langkah perubahan. Membimbing dan mengajarkan anak menjadi seseorang yang sukses merupakan dambaan bagi setiap orang tua maupun guru yang mengajarkannya.

Kebahagiaan dan kebanggaan dapat dirasakan oleh setiap orang tua jika seorang anak dapat meraih prestasi dan mempunyai akhlak yang baik. Namun, kekecewaan mungkin saja dapat terjadi jika seorang anak mengalami kegagalan dalam proses belajarnya atau bahkan si anak menciptakan sebuah masalah di lingkungan belajar atau bermainnya. Lalu sebenarnya siapa yang salah?



Berikut beberapa faktor penyebab anak gagal dalam belajar:


1. Orang Tua

Peran orang tua dalam mendidik anaksangatlah besar dan penting. Namun, pada kenyataannya ada orang tua yang peduli dan mau terlibat penuh dengan melakukan kerjasama dengan sekolah dan ada juga orang tua yang bisanya hanya protes kepada anak. Orang tua yang tidak mau peduli dengan anak inilah yang bisa menjadi salah satu faktor kegagalan pada anak. Jika terjadi sebuah masalah, maka yang harus diperbaiki bukan hanya diri anak saja tetapi orang tua pun harus memperbaiki cara mendidik anak.


2. Guru

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, di bawah bimbingan guru favorit, seorang anak akan menjadi rajin belajar, jarang bolos sehingga memiliki nilai tinggi. Jadi yang perlu diperhatikan disini adalah sistem pendidikan para guru dengan membekalinya pengetahuan tentang anak dan sebagainya sehingga seorang guru tidak hanya terpaku pada sebuah buku kemudian mengajarkannya pada anak. Padahal fungsi guru adalah memotivasi, menangani masalah konflik anak dan sebagainya.


3. Sistem

Sistem pendidikan sampai saat ini hanya menghasilkan 3 juara dari 30 sampai 40 anak, padahal anak memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda-beda. Dari berbagai macam mata pelajaran yang ada disekolah, tidak seluruhnya menjadi kesenangan anak.

Keberhasilan anak dalam hal pendidikan bukanlah tanggungjawab masing-masing individu, tetapi dibutuhkan sebuah kerjasama antara orang tua, guru dan sistem. Sistem apa yang cocok untuk anak itu serahkan pada anak karena setiap anak atau individu memiliki kelebihannya masing-masing.


Yang perlu di ingat oleh orang tua adalah dalam proses mendidik anak, orang tua tidak boleh selalu membela anak jika seorang anak melakukan kesalahan. Jadi jika anak benar katakan benar, namun jika anak melakukan kesalahan orang tua harus tegas mengatakan bahwa itu salah. Mari bersama-sama kita jawab melalui hati nurani kita yang terdalam. Sesungguhnya anak yang gagal belajar atau kita yang gagal mengajar?.


(Dikutip dari berbagai sumber)

Komentar

  1. Bagus, pembawaan alurnya tergolong rapi.

    Tapi ada yang mau saya tambahkan. Benar, prestasi proses belajar sangat terkait dengan kepribadian seseorang.
    Ada 4 faktor kuat yang mempengaruhi kepribadian.. 1,keluarga. 2,lingkungan sekitar (rumah atau sekolah). 3,teman dekat. Dan 4, diri sendiri.

    Menurut saya pribadi, fakror yang rentan pada anak saat ini adalah "teman dekat", mengapa?
    Karena anak cenderung lebih santai dan nyaman bercengkrama dengan teman sepantarannya... Anak akan lebih terbuka dan mudah menyerap hal hal yang dianggap 'biasa dan keren' di kalangan seumurannya.

    Yahh maaf bahasa saya aneh haha

    BalasHapus

Posting Komentar